Tuesday, December 11, 2007

Gila ...! Anak SD Sudah Dikasih Kondom

Gila ...! Anak SD Sudah Dikasih Kondom


Jakarta, myRMnews. Wakil Ketua MPR AM Fatwa me­­rasa terusik dengan adanya pembagian alat kon­trasepsi kondom ke sekolah-sekolah. Ia pun men­desak pemerintah segera menghentikan ada­nya pembagian kondom ke sekolah-sekolah.

Menurut politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) itu, bagi-bagi kondom itu justru akan me­­ngundang terjadi seks bebas di sekolah-se­kolah. “Ini sangat berbahaya karena pem­ba­gian kondom ini memberikan kesempatan ke­pa­da anak-anak remaja untuk coba-coba, bagaimana sih cara memakainya. Apalagi anak remaja kan cepat terpengaruh. Jadi (pembagian kondom) ini harus segera dihentikan,” ujarnya.

Pernyataan Fatwa ini menanggapi adanya rencana pembagian kondom ke sekolah-sekolah yang tujuannya untuk mencegah HIV/AIDS. Pembagian kon­­­dom ini termasuk rangkaian ke­giat­an Pekan Kondom Nasional (PKN) 2007.

PKN 2007 melibatkan Badan Koor­dinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Komisi Penang­gu­langan AIDS (KPA) bersama DKT In­donesia—sebuah LSM yang didanai Jer­man untuk pencegahan HIV/AIDS.

Menurut Fatwa, walaupun mak­sud­nya baik yakni untuk mencegah me­luasnya HIV/AIDS, namun cara dan sa­sarannya harus tepat. Fatwa tidak sepakat kalau untuk mencegah HIV/AIDS dengan membagikan kon­dom ke sekolah-sekolah karena salah sasaran.

“P­embagian kondom untuk men­cegah HIV/AIDS, sebaiknya difo­kus­kan kepada para pekerja seks (PSK), bukan ke sekolah-sekolah. Pembagian kon­dom kepada anak-anak sekolah ma­lah akan mengundang adanya free sex di kalangan anak muda, “ jelasnya.

Apalagi, sambungnya, hasil berbagai survei menyebutkan bahwa terjadinya hubungan pranikah karena sering ber­kum­pulnya anak-anak sekolah di ru­mah-rumah. Jadi, lanjutnya, yang di­per­lukan di kalangan anak muda, bu­kan kondom, tapi gerakan moral anti free sex dan anti kegiatan-kegiatan yang menyebabkan timbulnya pe­nyakit HIV/AIDS. “Pembinaan moral keagamaan justru yang harus diga­lak­kan di kalangan anak muda.”

Ditanya sekolah-sekolah apa dan di­mana saja yang akan dibagikan kon­dom, Fatwa tidak mengetahuinya. Na­mun, dia mendesak agar pemerintah un­tuk meng­hentikan rencana pem­ba­gian kondom ini.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Uni­versitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Dadang Hawari Psi, melihat pem­bagian kondom sudah kebablasan. ”Sa­ya dapat informasi anak-anak mad­rasah dan SD di Banten sudah diberi ko­n­dom. Keterlaluan,” katanya, geram.

Dadang mengatakan, bila kondom dibagi-bagian ke sekolah dan kampus maka sama saja memberi akses bebas dan menjerumuskan pelajar dan ma­ha­siswa terjangkit HIV/AIDS.

“Kon­dom kan tidak aman. Bocor. Coba saja ba­giin kondom, pasti angka HIV/AIDS akan naik. Ini kan hanya proyek. K­alau mau menurunkan HIV/AIDS, zina lah yang harus dicegah,” tan­das­nya. rm

Media Indonesia Dongeng Panggung Kehidupan Jakarta

No comments: