Sunday, September 16, 2007

Pilot dari Indonesia 88 Tewas di Thailand

Pesawat Thailand Meledak, Pilot dari Indonesia
Senin, 17/09/2007

Image SELAMATKAN PENUMPANG Pemadam kebakaran dan tim penolong berusaha memadamkan api dan mengeluarkan penumpang dari pesawat yang mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Phuket, Thailand, kemarin.

PHUKET (SINDO) – Pesawat jenis McDonnell Douglas MD 82 milik maskapai penerbangan One-Two-Go Airlines yang mengangkut 123 penumpang dan tujuh awak kabin meledak setelah mendarat di Bandara Internasional Phuket, kemarin.

Kecelakaan ini menewaskan 88 orang dan 42 orang luka-luka. Petugas hotline One-Two-Go Airlines yang dihubungi SINDO lewat saluran telepon tadi malam membenarkan pilot pesawat nahas itu warga negara Indonesia (WNI). Meski demikian,One-Two-Go mengaku belum tahu pasti identitas lengkap pilot berkebangsaan Indonesia tersebut. ”Ya, itu benar. Salah seorang pilot yang selamat adalah WNI,” terang petugas One-Two-Go yang tidak bersedia disebut namanya itu. Petugas piket Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, Thailand, Raharjo, juga membenarkan pilot pesawat tersebut berasal dari Indonesia.

”Dari data tersebut, kapten pilot orang Indonesia bernama Arif,” jelas Raharjo. Dia menambahkan, dari informasi yang dia dapatkan, Arif selamat dalam kecelakaan tersebut, co-pilot berkewarganegaraan Thailand juga selamat. Dalam kecelakaan tersebut, pesawat terempas hingga terbelah dua dan akhirnya dilalap api saat mendarat. Ekor pesawat terlihat masih tertinggal di landas pacu, sementara bagian lainnya terjerembab ke barisan pepohonan di sekitar landas pacu. Pesawat jenis milik maskapai penerbangan bertarif murah One- Two-Go itu gagal mendarat di Bandar Udara Phuket akibat hujan deras. Sebanyak 42 penumpang yang selamat dari penerbangan asal Bangkok tersebut segera dilarikan ke beberapa rumah sakit lokal.

Pejabat rumah sakit mengatakan, sedikitnya lima korban selamat mengalami luka cukup parah. Pesawat bernomor penerbangan OG-269 dari Bandar Udara Don Muang di Bangkok tersebut tergelincir keluar landas pacu ketika mendarat, menabrak pepohonan, kemudian terbakar. ”Api melalap habis seluruh badan pesawat.Kami perkirakan sedikitnya 90% penumpang tewas,”kata Deputi Gubernur Phuket,Worraphot Ratsrimaa. ”Jarak pandang sangat buruk ketika pilot berusaha mendaratkan pesawat. Pilot memutuskan untuk mengudara kembali, namun kehilangan keseimbangan dan jatuh. Pesawat jatuh ke landas pacu dan patah menjadi dua,” kata Chaisak Angsuwan, Direktur Jenderal Otoritas Transportasi Udara Thailand.

Wilayah wisata Phuket memang akhir-akhir ini dilanda cuaca buruk, seperti terjangan angin kencang serta guyuran hujan lebat. Chaisak mengungkapkan, mungkin pilot tidak dapat melihat landas pacu dengan jelas akibat hujan deras. Kesaksian dari korban selamat mendeskripsikan, tragedi terjadi ketika pesawat bermesin ganda tersebut hendak mendarat di bandar udara yang tengah diguyur hujan lebat. Pesawat kemudian mengalami turbulen hebat. Seorang pria mengatakan pesawat itu melaju terlalu kencang. ”Pesawat mendarat di tengah hujan deras.Pesawat mendarat terlalu cepat.

Saya belum pernah menyaksikan yang seperti ini,” kata Nong Khaonual,seorang penumpang berkewarganegaraan Thailand yang selamat dari kecelakaan. ”Tepat sebelum pesawat menyentuh landas pacu, kami merasa pesawat berusaha mengudara kembali, namun tergelincir keluar landas pacu,” imbuhnya.Kebanyakan penumpang pesawat merupakan wisatawan asing yang hendak berlibur ke Phuket.Sebanyak 8 warga Thailand, 5 warga Jerman,dan 2 warga Australia 5 termasuk yang selamat. ”Saya sangat menyesalkan tragedi ini,” tandas Udom Tantiprasongchai, Kepala Perusahaan Induk Maskapai Penerbangan One- Two-Go, Orient Thai Airlines. ”Besok (hari ini) polisi akan melangsungkan penyelidikan untuk menentukan apa sebenarnya penyebab kecelakaan ini,”imbuh Udom. (Bangkok Post/AFP/AP/Rtr/tri subhki r/kholil/maya sofia)

No comments: