Monday, September 3, 2007

Korsel Minta Sandera Bayar Ganti Rugi

SEOUL – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyalahkan 19 mantan tawanan kelompok Taliban di Afghanistan. Mereka dinilai bersalah karena mengabaikan larangan pemerintah untuk tidak pergi ke wilayah konflik di Afghanistan.

Untuk membayar kesalahan mereka, pemerintah meminta ganti rugi atas segala biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk memulangkan mereka, seperti biaya penerbangan.

”Presiden Roh Moo-hyun menginstruksikan kabinetnya untuk menerapkan hak ganti rugi berdasarkan hukum yang berlaku,” kata juru bicara Presiden Roh,Cheon Ho-seon.

Sekelompok jemaat Gereja Presbyterian dari Korsel melangsungkan misi kemanusiaan ke Afghanistan dengan tidak mengindahkan peringatan dari Kementerian Luar Negeri.

”Dengan mengabaikan peringatan pemerintah dan tetap mengirim misi di negara konflik seperti Afghanistan, para sandera hanya menjadi beban bagi negara,” tulis harian JoongAng Ilbo.

Yu Kyeong-sik, juru bicara dari kelompok mantan sandera berulang kali mengutarakan penyesalan mereka sejak tiba di Seoul. ”Kami berhutang banyak kepada negara dan rakyat Korsel,”katanya. Akibat drama penyanderaan ini,Korsel juga mendapat sorotan internasional karena telah secara langsung bernegosiasi dengan kelompok Taliban. (sindo)

No comments: