Thursday, September 6, 2007

Ada yang melampaui kekayaan Bill Gates

'Bocah Korek Api' yang Merajai Bisnis Meubel

Majalah bisnis terkemuka Swedia, Veckans Affarer, pada 2004 lalu pernah mengejutkan dunia. Dalam laporannya, majalah itu menulis bahwa pendiri toko ritel perabot IKEA, Ingvard Kamprad, melampaui posisi Bill Gates sebagai orang terkaya nomor satu di dunia. Benarkah?

Meski polemik itu tak berlanjut, Affarer mendaulat Kamprad itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, kerajaan bisnis toko ritel perabotan yang dibangunnya itu tercatat sebagai yang terbesar di dunia. Jaringan bisnis IKEA telah merambah 31 negara dunia dengan 200 unit toko yang dimilikinya.

Tak hanya itu, perusahaan yang dimiliki 75 ribu pegawai itu mampu membukakan angka penjualan tahunan sebesar 12 miliar dolar per tahun. Tahun ini, aset bersih yang dimiliki Kamprad mencapai 33 miliar dolar AS. Tak aneh bila majalah Forbes menobatkannya sebagai orang terkaya nomor wahid di Eropa, nomor empat di dunia.

Kamprad yang lahir 30 Maret 1926 di dusun kecil Agunnaryd, Provinsi Smaland, Swedia, itu sudah memiliki bakat bisnis sejak kecil. Di usianya yang masih belia, dengan mengayuh sepeda Kamprad cilik berkeliling kampung memasarkan korek api.

Korek api itu dibelinya dari pabrik di Stockholm. Dipasarkannya korek api itu dengan harga miring, dengan tetap meraup untung. Setelah itu, dia mengembangkan usaha dengan berjualan ikan, mendekorasi pohon natal, balpoin dan pensil. Selain pintar berbisnis, Kamprad pun berotak encer.
Suksesnya di bangku sekolah berbuah hadiah sang ayah. Uang hadiah yang didapatnya saat berusia 17 tahun itu lalu diputarnya lagi untuk berbisnis. Uang itulah yang dijadikannya modal awal mendirikan IKEA, nama yang diambilnya dari Ingvard Kamprad (nama dirinya), Elmtaryd, nama pertanian keluarganya, serta Agunnaryd, nama kampung halamannya.

Awalnya IKEA hanya memasarkan barang kecil, seperti dompet dan stocking. Setelah usahanya berkembang, Kamprad menyewa sebuah van untuk mengantarkan barang pesanan yang dipesan pelanggannya. Pada 1947, Kamprad mulai melirik bisnis furnitur. Tak mudah bagi IKEA untuk bisa bertahan hingga saat ini. Apalagi ketika perang harga tak lagi terbendung. Namun Kamprad memiliki jurus jitu. Gerai furniturnya mengizinkan calon pembeli melihat, menyentuh, merasakan dan memastikan kualitas produk yang akan mereka beli.

Kamprad yang sejak 1976 menetap di Epalinges, Swiss, itu dikenal sebagai pebisnis yang hemat dan sederhana. Mobil yang digunakannya pun hanya Volvo tua yang umurnya 15 tahun. Kalau naik pesawat, Kamprad selalu duduk di kelas ekonomi. Dia pun menganjurkan pegawainya memanfaatkan dua sisi lembar kertas, demi efisiensi. hri/wikipedia

No comments: