Tuesday, August 14, 2007

Wali Santri: Ponpes Al Zaitun Mirip IPDN

Indramayu, Rakyat Merdeka. Pondok Pesantren Modern terbesar se-Asia di Indramayu, Ma’had Alzaytun yang beralamat di Desa Gantar, Hargeulis, Indramayu mengalami kasus kekerasan yang mirip dengan kasus IPDN di Jatinangor, Sumedang.

Pasalnya, siswa MTS kelas VIII di Ponpes Alzaytun, M Zaini hingga kini tak terlihat batang hidungnya. Ditengarai, siswa berusia 12 tahun itu kabur karena tidak betah dan tak tahan menerima siksaan kakak kelasnya.

Dugaan tersebut dinyatakan orangtua M Zaini, Muhammadon asal Desa Banyu Mulek, Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), siang tadi (Selasa, 14/8). Bapak berusia 41 tahun itu melaporkan kasus itu ke Polres Indramayu. Muhammadon yang datang ke Polres Indramayu ditemani tetangganya, Leksono (43) yang juga pernah menyekolahkan anaknya di Ponpes Al-Zaytun.

Kepada Situs Berita Rakyat Merdeka, Muhammadon mengaku mendapat telepon dari teman sekelas anaknya yang mengatakan, sudah sebulan ini M Zaini tidak pernah terlihat di kelas maupun di lingkungan Ponpes Alzaytun.

“Saya khawatir anak saya tidak betah dan kabur karena sering disiksa kakak kelasnya. Jadi saya ke Ponpes Alzaytun. Sayangnya, Ponpes Alzaytun malah lepas tangan. Saya kecewa, Ponpes terbesar se-Asia ini kok mirip IPDN,” sesalnya.

Hal senada dikatakan Leksono, yang mengaku terpaksa membawa kembali anaknya ke NTB, lantaran sering disiksa oleh kakak kelasnya.”Saya yang menerima telepon dari anak saya tanggal 28 Mei 2007 itu, langsung berangkat dari NTB ke Ponpes Alzaytun. Setelah melihat tubuh anak saya memar dan bibirnya luka, terpaksa saya menarik kembali anak saya ke NTB,” ujarnya. atm

1 comment:

bahtiar@gmail.com said...

Nama saya randy,.saya salah satu mahasiswa S2 di jakarta.”awalnya saya bersinggungan dengan Negara Islam Indonesia (NII) secara tidak sengaja diajak teman sewaktu masih sma dulu,teman saya ingin mengajak bertemu untuk minta di temani dalam berbelanja,ketika itu saya menyanggupi ajakan teman saya itu sebut saja namanya sari, kemudian setelah bertemu kita saling ...