Tuesday, August 14, 2007

Ikuti Susu Bubuk, Minyak Goreng Merambat Naik

Harga Minyak Goreng Terus Merambat Naik

Liputan6.com, Karawang: Dua pekan terakhir, harga minyak goreng di beberapa daerah merangkak naik. Di Karang, Jawa Barat, misalnya. Harga minyak goreng sudah menembus Rp 10 ribu. Kenaikan ini lebih tinggi dari Mei dan Juni silam yang hanya mencapai harga tertinggi Rp 9.500 per kilogram [baca: Warga Karawang Menyerbu OP Minyak Goreng] http://www.liputan6.com/news/?id=143223&c_id=7

Di Batam kenaikan minyak goreng lebih dari biasa. Jika Mei dan Juni silam harga tertinggi hanya Rp 10 ribu per kilogram. Kali ini harga minyak goreng mencapai Rp 11 ribu satu kilogramnya.

Kenaikan hampir merata di seluruh Indonesia ini mengulang kejadian Mei-Juni silam. Saat itu, harga minyak goreng naik karena harga minyak sawit mentah di pasaran internasional melonjak. Kondisi itu membuat pelaku industri crude palm oil (CPO) memilih mengekspor sehingga pasokan dalam negeri defisit.

Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla harus mengumpulkan pelaku CPO dan industri minyak goreng. Pemerintah mengancam bila sampai Juni harga minyak goreng tidak juga turun, pungutan ekspor dinaikkan. Namun hingga Juni harga minyak goreng tak turun juga. Pemeritah pun merealisasikan pungutan ekspor CPO dari 1,5 persen menjadi 6,5 persen. Namun kenaikan ini tidak juga membuat minyak goreng turun [baca: Pungutan Ekspor Naik, Minyak Goreng Masih Mahal].

Karena itu, pemeintah akan meninjau ulang kenaikan pajak ekpor minyak goreng sebab tak dapat menekan kenaikan harga komoditas tersebut. "Naik dan turunnya harga [minyak goreng] di dalam negeri juga dipengaruhi dari luar," kata Menteri Koordinator Perekonomian Boediono [baca: Pajak Ekspor Minyak Goreng Ditinjau Ulang].

Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Derom Bengun mengaku pihaknya tak dapat berbuat banyak dengan kenaikan ini. Sebab, apa yang terjadi karena mekanisme pasar. "Harga itu harus mengikuti harga yang di luar negeri. Karena jika tak dibeli dengan harga yang sama, maka pedagang yang akan mengekspornya ke luar negeri," jelas Derom.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

No comments: