Tuesday, August 21, 2007

Minyak Tanah Mencapai Rp 6.000 per liter

Kelangkaan minyak tanah dan mulai membumbung tingginya harga kebutuhan pokok turut dirasakan warga yang bermukim di perbatasan Tangerang dan Jakarta, yaitu di kawasan Ciledug, Bintaro, dan Pondok Betung. Di kawasan ini, harga minyak tanah melambung hingga Rp 4.500 - Rp 6.000 per liter.

Warga maupun agen terpaksa mencari hingga ke Kota Tangerang, Banten bahkan ke Bekasi untuk mendapatkan pasokan minyak tanah. Tidak heran jika harga minyak tanah terus naik.

”Saya mendapat minyak tanah dengan harga berbeda-beda setiap hari. Terkadang agen dekat rumah mematok harga Rp 4.500 per liter. Namun, kalau agen tersebut harus mencari sampai ke Bekasi atau Kota Tangerang, saya dan warga lainnya menurut saja ketika harus membeli minyak tanah seharga Rp 5.000 - Rp 6.000 per liter,” kata Haji Mamad (56) warga Jalan M Saidi Raya, Ciledug, Jakarta Selatan.

Seiring naiknya harga minyak tanah, masyarakat dipusingkan makin tingginya harga minyak goreng. Minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional, seperti di Kebayoran Lama, Bendungan Hilir, dan Cideng Tomas sudah mencapai Rp 9.300 - Rp 9.500 per kilogram.

Harga minyak goreng dan minyak tanah yang melesat tinggi ini memicu kenaikan harga-harga bahan pokok, seperti telur.

Saat ini, telur ayam ras sudah mencapai Rp 10.000 - Rp 11.000 per kilogram. Cabai merah Rp 12.000 per kilogram, atau naik sekitar Rp 3.000 dari dua pekan lalu. Dipastikan, harga kebutuhan pokok makin melambung mendekati bulan puasa dan lebaran nanti

Minyak Tanah Mencapai Rp 6.000 per liter


JAKARTA, KOMPAS--

No comments: