Tuesday, August 21, 2007

KPU = Pemilihan Puteri Indonesia

Seleksi Anggota KPU Mirip Pemilihan Putri Indonesia


DEPOK, SELASA - Proses seleksi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dikritik karena seleksi dengan mengunjungi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Nasional, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta ke pasar tradisional tidak ada relevansinya, bahkan mirip pemilihan Puteri Indonesia. Hal tersebut dikatakan analis politik dari Universitas Indonesia (UI) Andrinov A. Chaniago, menanggapi proses seleksi anggota KPU, di Depok, Selasa (21/8).

Ia mengatakan Pansel anggota KPU sepertinya sudah terjebak oleh kekeliruan metode seleksi tahap awal yang mereka buat sendiri. Mereka akhirnya membuat inovasi-inovasi yang dipaksakan dan terlalu mengada-ada.

"Metode yang akan diterapkan untuk 45 calon yang lolos jelas mengingkari prinsip seleksi yang baik, seperti pemberian kesempatan yang sama dan adil bagi 260 pelamar yang lolos secara administratif," tegasnya.

Harusnya, lanjut Andrinov, tes kepemimpinan, sikap kerja sama dan kemampuan memecahkan masalah diujikan kepada 260 orang yang lolos seleksi administrasi. Penggunaan metode seleksi setelah tes tertulis ini menunjukkan bahwa Pansel mementahkan pembelaan mereka sebelumnya atas kritik yang disampaikan banyak orang.

"Katanya tes tertulis untuk menilai kecerdasan, loyalitas terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lalu buat apa lagi ke 45 orang itu dibawa ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Nasional, dan TMII?" katanya.

Sebelumnya Andrinov juga menyoroti tes tertulis seleksi KPU memang terindikasi unsur conflict of interest dan penyalahgunaan kedudukan. Tidak ada alasan yang layak untuk penunjukan langsung penyelenggara tes tertulis calon anggota KPU tersebut, baik dilihat dari pertimbangan waktu maupun jumlah lembaga yang berkompeten. "Ini jelas bertentangan dengan misi seleksi yang ditujukan untuk sebesar-besar kebaikan umum," ujarnya.

Agar tahu masalah

Seperti diberitakan Kompas (Senin, 20/8), tahapan seleksi calon anggota KPU akan masuk pada tahap wawancara tahap pertama, selama empat hari, mulai
Selasa (21/8).

Pada wawancara tahap pertama, 45 peserta akan diajak keliling ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Taman Mini Indonesia Indah, Kantor KPU DKI Jakarta, dan pasar tradisional. Dalam setiap kunjungan ke tempat itu akan dilakukan diskusi kelompok.

"Peserta seleksi diajak ke tempat-tempat itu supaya mengetahui berbagai permasalahan. Dan, kami akan melihat bagaimana kepemimpinan setiap peserta, cara memecahkan masalah, dan bekerja sama dengan orang lain," ujar Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU, Ridlwan Nasir.

Setelah empat hari tahap wawancara pertama, seleksi akan dilanjutkan dengan wawancara tahap kedua, mulai Minggu (26/8). (ANTARA/IMA)

No comments: