Monday, May 5, 2008

Presiden Pastikan Harga BBM Naik

Presiden Pastikan Harga BBM Naik
Reporter : Muhammad Fauzi

JAKARTA--MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan saat ini pemerintah bukan lagi membicarakan naik tidaknya harga bahan bakar minyak, melainkan berapa kenaikan dan bagaimana mengatasi dampaknya terhadap masyarakat miskin.

Pernyataan Presiden dikemukakan saat menjawab pertanyaan Ketua Serikat Penerbit Indonesia (SPI) Dahlan Iskan dalam jamuan santap siang bersama pemimpin media massa dan tokoh media di Istana Negara, Senin (5/5).

Sebelumnya Dahlan mengatakan, pertemuan dengan Presiden akan mendengarkan kepastian kenaikan harga BBM. Sebab, selama ini hanya mendengar sinyal-sinyal yang diberikan pemerintah, dan itupun malah menimbulkan ketidakpastian naik tidaknya harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kalau ketidakpastian yang selalu diberi, dunia usaha dan pelaku usaha siap-siap lari dari Indonesia," kata Dahlan.

Menjawab masalah itu, Presiden mengatakan, saat ini isunya bukan lagi apakah harga BBM akan naik atau tidak. Tetapi, sudah mematangkan bagaimana dampak atas kenaikan harga BBM, sehingga jangan sampai masyarakat miskin dan yang hampir miskin merasakan dampak yang paling berat.

"Tahapannya sekarang adalah bukan naik atautidak. Tetapi kalau naik apa dan komooditas apa saja. Apa 20%,25% atau 30% dan mengapa sebesar itu. Kemudian instrumen apa saja yang menyertainya. Sore ini saya mengadakan rapat terbatas mengkaji soal tersebut," tegas Presiden.

Untuk itu Presiden berharap agar seluruh insan pers nasional memberikan ruang kepada pemerintah Indonesia untuk menjelaskan kepada rakyat mengenai solusi-solusi serta berbagai kebijakan yang berhubungan dengan harga BBM serta krisis pangan.

Dalam acara itu hadir 70 tamu undangan dari berbagai kalangan media massa. Presiden didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Perekonomian Boediono, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mensesneg Hatta Rajasa, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Mardiyanto, Mendiknas Bambang Soedibyo, Menhan Juwono Soedarsono, Menkominfo M Nuh, dan Kapolri Jenderal Sutanto.

Presiden juga berharap seluruh insan pers di Indonesia dapat membantu dengan memberitakan seluruh kebijakan pemerintah secara jelas agar semua dapat mengatasi keadaan ini dan masyarakat dapat mengerti keadaan yang sedang terjadi.

Seluruh jajaran pemerintah dan media massa, Katanya, harus bekerja sama untuk mencari solusi dari krisis ini. "Kebersamaan kita yang genuin dan terbuka, obyektif, mengagendakan masalah ini, menjadi suatu pekerjaan rumah untuk pemerintah agar dapat menjalankan sesuai dengan kewenangan tugasnya. Sangat penting, agar bangsa ini merasakan apa yang dialami. Apabila negara ini susah, mereka mengerti apabila pemerintah mengambil sejumlah policy untuk kepentingan yang lebih besar bagi bangsa," ujar Presiden.

Selain itu, SBY juga berharap media massa berterus terang dalam memberitakan keadaan negara kepada masyarakat luas. "Kalau negara kita mengalami persoalan, jangan diberitakan yang baik-baik saja. Mari kita cari solusinya bersama. Kebijakan apapun yang kita pilih nanti, tolong diwartakan kepada rakyat."

Kebijakan-kebijakan yang akan diambil pemerintah menyangkut harga BBM, lanjut SBY, akan dibahas bersama Wapres Jusuf Kalla dan menteri-menteri terkaitan, di Kantor Presiden, usai jamuan makan siang.

Tokoh pers yang hadir dalam acara ini, antara lain, Surya Paloh, Jakob Oetama, Dahlan Iskan, Hary Tanoesoedibjo, Choirul Tanjung, Rosihan Anwar, Karni Ilyas, serta Ichlasul Amal.

No comments: