Sunday, August 26, 2007

ATM Nontunai BCA Rawan Pembobolan

ATM Nontunai BCA Rawan Pembobolan

Sudah menelan beberapa korban,Kejadiannya pada 26 Januari 2007 sekitar pukul 10.00 WIB, uang saya diambil orang tak dikenal melalui ATM BCA nontunai di BCA Arundina, Cibubur. Pada waktu itu saya mengecek saldo dan membeli pulsa telepon melalui ATM nontunai.

Hal itu diketahui setelah tiga hari berselang saat saya kembali ke ATM BCA Arundina, Cibubur, untuk mengecek saldo. Ternyata uang saya berkurang sejumlah Rp 16 juta. Saya terkejut karena tidak merasa mengambil atau mentransfer uang sebesar tersebut.

Saat itu juga saya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak BCA Cibubur yang memang lokasinya berada satu tempat dengan ATM BCA. Data yang saya peroleh, beberapa saat ketika saya selesai melakukan transaksi pada tanggal 26 Januari 2006, ada seseorang yang menggunakan akses saya untuk mentransfer uang kepada tiga rekening yang berbeda (saya tidak mengenali rekening tersebut) sekaligus membeli pulsa telepon.

Pihak BCA Cibubur menjelaskan bahwa ATM nontunai setelah selesai digunakan ada beberapa saat magnet masih berfungsi. Ini digunakan oleh orang tidak dikenal tersebut yang diasumsikan telah mengetahui kelemahan mesin ATM BCA untuk menguras uang dari pemakai sebelumnya. Diinformasikan pula oleh pihak BCA Cibubur bahwa kejadian yang saya alami itu sudah berulang kali terjadi pada mesin yang sama.

Saya sangat menyesalkan hal ini karena pihak BCA sendiri telah mengetahui kelemahan mesin ATM-nya, bahkan sudah mengetahui bahwa kejadian serupa telah terjadi berulang kali, tetapi tidak ada perbaikan dan peningkatan keamanan di lokasi ATM.

Sudah lebih dari satu bulan saya menunggu penyelesaian dari pihak BCA, tetapi sampai saat ini tidak ada titik terang uang saya akan kembali. Mohon agar uang saya dikembalikan karena terjadi akibat lemahnya sistem keamanan mesin ATM BCA.

Saya juga mengharapkan pihak BCA dapat meningkatkan standar keamanan mesin maupun lingkungan ATM agar tidak terjadi lagi hal-hal yang merugikan nasabah. Telly Tungka Bambu Apus Jalan PPA, Cipayung, Jakarta

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0703/24/opini/3402695.htm

No comments: