Tuesday, August 21, 2007

6 Sukhoi Baru Perkuat Pertahanan Indonesia

Pemerintah RI dan Rosoboronexport Rusia menandatangani nota kesepahaman pembelian dan pengiriman 6 jet tempur Sukhoi senilai USD350 juta (Rp2,7 triliun). Penandatanganan tersebut dilakukan di sela-sela ”Pameran Penerbangan Internasional MAKS 2007” di dekat Moskow, Rusia,kemarin.

Kontrak tersebut meliputi pengiriman tiga pesawat jet tempur Sukhoi jenis Su-27SKM dan tiga Su-30MK2 kepada TNI Angkatan Udara (AU). Sementara berdasarkan sumber lain, enam pesawat tempur yang dibeli Indonesia seluruhnya berjenis Su-30. Pembelian ini berarti menambah jumlah Sukhoi milik TNI AU untuk mengganti sebagian pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat (AS) yang mulai menua dan teknologinya ketinggalan zaman.

Sebelumnya, TNI AU sudah membeli dua jet tempur Sukhoi Su-27SK berpenumpang tunggal dan dua Su-30MK berpenumpang ganda yang dibeli berdasarkan kontrak senilai USD192 juta pada 2003 lalu. Jadi,total pesawat Sukhoi milik TNI AU nantinya akan berjumlah 10 unit.

Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto pernah mengutarakan, Indonesia membutuhkan setidaknya satu skuadron tempur yang terdiri atas 16 pesawat Sukhoi. Laporan dari beberapa sumber mengungkapkan, Indonesia kemungkinan berencana mengajukan pinjaman sebesar USD1 miliar dari Rusia untuk membayar pesawat tempur tersebut dan mendanai akuisisi proyek kapal selam bermesin diesel kelas 636-Kilo.

Kepala Biro Humas Dephan Brigjen TNI Edy Butar-Butar mengatakan, delegasi Indonesia dipimpin Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Sebelumnya, lanjut Edy, Rusia memang telah sepakat memberi kredit ekspor (KE) kepada Indonesia untuk pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista). Nilai total KE yang sudah disetujui adalah USD1 miliar.

Edy mengakui,bila disetujui, total utang Indonesia ke Rusia untuk pembelian alutsista akan menjadi USD1,35 miliar. ”Yang ditandatangani nota kesepahaman ini untuk enam Sukhoi, tapi kan masalahnya kita belum ada dananya,”ujar Edy. Namun, belum dapat dipastikan kapan enam pesawat Sukhoi tersebut tiba di Tanah Air.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, dia menjelaskan bahwa Dephan telah menyusun daftar kebutuhan alutsista yang akan dibelanjakan ke Rusia dengan mekanisme KE senilai USD1 miliar. TNI AD membutuhkan 10 unit helikopter MI-17 V-5, ditambah lima unit helikopter MI-35 V beserta peralatan persenjataannya.

Rencananya, pengadaan helikopter MI-17 V- 5 akan dilakukan bertahap, dengan perincian tiga unit diadakan 2008 dan sisanya 2009. Sementara TNI AL membutuhkan dua kapal selam jenis Kilo Class yang dilakukan secara bertahap pada 2010 dan 2011. Ditambah dengan 20 unit kendaraan tempur infanteri jenis BTBNF yang akan diadakan secara bertahap dari 2008 hingga 2009.

Sementara TNI AU memesan peralatan avionik Sukhoi dan peralatan sistem persenjataan bagi empat pesawat Sukhoi yang sudah dimiliki Indonesia. ”Sehingga rencana pembelian enam unit Sukhoi yang sekarang ini beda dari rencana pembelanjaan sebelumnya, yakni USD1 miliar,”imbuhnya.

Anggota Komisi I DPR Andreas Pareira mendukung penuh upaya Dephan dalam pengadaan alutsista dengan sistem KE. Sebab, selama ini anggaran pertahanan untuk pengadaan alutsista masih sulit dan jauh dari kemampuan.”Tetapi tentunya Dephan harus mengedepankan pengadaan yang menjadi prioritas kebutuhan utama, entah itu Sukhoi,kapal selam,korvet atau lainnya. Harus terencana dengan baik,”ujar Andreas.

Negara-negara Asia lain yang membeli Sukhoi dari Rusia adalah India, Malaysia, dan Thailand. Pameran penerbangan internasional MAKS yang dilangsungkan dua tahun sekali ini merupakan yang terbesar di Rusia hingga saat ini. Pasalnya, lebih dari 240 perusahaan asing dari 100 negara yang tertarik menghadiri pameran ini. Presiden Rusia Vladimir Putin, kemarin,secara resmi membuka MAKS 2007. Dia memuji kemajuan teknologi penerbangan yang telah dicapai Rusia.

”Rusia memiliki kesempatan ekonomi baru dan akan membangun teknologi baru. Untuk itu, MAKS 2007 harus menjadi landasan ekspor ke negaranegara luar negeri,”kata Putin. Selain Sukhoi,dalam pameran ini juga ditunjukkan produkproduk dari produsen pesawat MiG dan Tupolev. Pesawat pengebom strategis Rusia tidak dipertunjukkan di MAKS 2007 ini. Namun empat pesawat jet tempur jenis terbaru (MiG-35, MiG-29K,Su-35,dan Su-32) ikut dipertontonkan.

TNI Tambah 6 Sukhoi Rusia
Rabu, 22/08/2007



ZHUKOVSKY(SINDO) –

No comments: