Tuesday, August 28, 2007

20 % Remaja Kota Bogor Lakukan Penyimpangan

Sebanyak 20 % dari 400 remaja yang dijadikan sampel survei, mengaku sudah mengalami perilaku penyimpangan, terutama dalam masalah seks. Survei dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bogor pada 2006.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Utami, para remaja bukan hanya berani berciuman, tapi juga sudah berani memegang alat kelamin lawan jenisnya, bahkan satu persennya mengaku sudah melakukan seks bebas.

"Kami melakukan survei secara acak terhadap keluarga yang ada di Kota Bogor. Hasilnya sangat mengejutkan karena 20 persen anak-anaknya yang berusia remaja mengalami perilaku menyimpang, ”kata dr. Sri Utami yang di dampingi dr. Adelia dalam acara ”Gebyar Peduli Remaja Peer Counselor”, di Bogor Trade Mall, Sabtu (25/6) lalu.

Meskipun ia tidak mengetahui jumlah pasti remaja yang sudah berperilaku menyimpang tersebut, dia berasumsi dalam satu keluarga kemungkinan terdapat dua hingga empat anak remaja.

Untuk mencegah semakin mengkhawatirkannya kondisi moral remaja di Kota Bogor, pihaknya membentuk konseling bernama Peer Counselor Kota Bogor. Para anggota lembaga konseling itu terdiri dari para remaja yang peduli terhadap bahaya napza dan seks bebas di lingkungannya.

"Bagi remaja yang berminat, dapat mendaftarkan diri melalui guru bimbingan penyuluhan (BP) di sekolah masing-masing atau kelompok remaja lainnya.Mintalah dilatih tim puskesmas terdekat," katanya.

Sementara itu, Asisten Sosial Ekonomi, H. Indra M. Rusli yang membuka kegiatan tersebut mengatakan kegiatan ini pada dasarnya merupakan sebuah program sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan program pelayanan kesehatan peduli remaja kepada masyarakat Kota Bogor.

Program tersebut selama ini telah berlangsung dengan dukungan para remaja yang telah dilatih di berbagai puskesmas sebagai kader Peer Counselor.

Rusli juga mengharapkan, dengan pendekatan pertemanan, para remaja yang sedang menghadapi masalah dapat dibantu dalam menemukan solusi yang dibutuhkan.

Saat ini, program pelayanan kesehatan peduli remaja telah berjalan di 24 puskesmas serta di beberapa SMA dan SMP yang telah dilatih. "Masalah–masalah yang saat ini berkembang di kalangan remaja di antaranya, penyebaran narkoba, penyebaran penyakit kelamin, kehamilan dini, serta ancaman HIV-AIDS. Yang juga mencemaskan, kebiasaan merokok di kalangan remaja yang menurut hasil penelitian Dinas Kesehatan Kota Bogor, 20% remaja Kota Bogor sudah menjadi perokok," kata Rusli. (A-104)***

No comments: