Wednesday, May 28, 2008

Euro 2008, Pesta Penggila Sepak Bola

Euro 2008, Pesta Penggila Sepak Bola

Cover GATRA Edisi 29/2008 (GATRA/Tim Desain)Cuaca kota Wina, Austria, belakangan ini tak menentu. Misalnya, hari ini sinar matahari menghangatkan kota berpenduduk 1,7 juta jiwa itu, besoknya tiba-tiba hujan deras. Di musim panas ini, udaranya dingin hingga mencapai 8 derajat celsius. Meski begitu, Wina tetap bergairah menyambut Euro 2008, kejuaraan sepak bola terbesar di Benua Eropa yang akan berlangsung pada 7 Juni hingga 29 Juni.

Wina adalah satu dari delapan kota di Austria dan Swiss yang ditunjuk sebagai penyelenggara turnamen Piala Eropa 2008. Sebanyak 16 tim sepak bola negara-negara kawasan Eropa bakal menyajikan atraksi sepak bola kelas dunia. Diperkirakan jutaan pencinta sebak bola dari berbagai negara bakal menyesaki stadion-stadion di delapan kota: Basel, Jenewa, Zurich, dan Bern (Swiss) serta Innsbruck, Salzburg, Wina, dan Klagenfurt (Austria).

Austria dan Swiss pun sibuk berbenah untuk menyambut para tamu. Stadion, fasilitas transportasi, hotel, dan fasilitas pendukung lainnya dibenahi. Panitia pelaksana di dua negara itu menghabiskan lebih dari 320 juta euro atau sekitar Rp 4,5 trilyun untuk menyelenggarakan Euro 2008. Meski demikian, panitia penyelenggara akan kebanjiran euro dari perhelatan olahraga ini. Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) memprediksi, pendapatan dari penyelenggaraan Euro 2008 mencapai 1,1 milyar euro atau lebih dari Rp 15 trilyun.

Karena itu, kini suasana kota-kota penyelenggara Euro 2008 berubah menjadi "kota bola". Di Wina, misalnya, spanduk dan baliho untuk menyambut Euro 2008 bertebaran di seluruh penjuru kota. Tiang-tiang listrik dipasangi spanduk warna ungu bertuliskan "Euro 2008". Stadion Ernst Happel, Wina, yang akan menjadi lokasi pertandingan penyisihan hingga partai final, terus didandani. Bola-bola dari semen setinggi hampir satu meter menghiasi tepi jalan di seputar stadion.

Pemerintah Austria juga membuka jalur baru kereta bawah tanah (U-Bahnlinien) menuju Stadion Ernst Happel. Bus-bus gratis tersedia untuk melayani penonton yang telah memiliki tiket pertandingan. UEFA menetapkan tiket Euro 2008 juga berlaku sebagai tiket gratis untuk naik bus di Swiss dan Austria. Selama kejuaraan sepak bola ini berlangsung, Pemerintah Austria pun menyediakan peta dan panduan setebal 35 halaman secara gratis bagi pendatang. Panduan itu berisi seluruh informasi mengenai stadion, sarana transportasi, hotel, dan tempat wisata.

Ribuan sukarelawan dari dalam dan luar negeri bekerja siang-malam untuk menyukseskan penyelenggaraan olahraga terbesar ketiga di dunia setelah Olimpiade dan Piala Dunia itu. Pemerintah Austria juga merevisi sejumlah aturan demi Euro 2008. Larangan pemasangan bendera di atas kendaraan dicabut. Warga kini berani memasang bendera mungil Austria di mobil-mobil mereka.

Pemerintah Swiss juga mencabut larangan terbang pada malam hari di kota Basel. Hal ini dilakukan setelah EuroAirport, yang terletak di Prancis, membolehkan penerbangan malam hingga pukul dua dini hari waktu setempat. Segala persiapan yang pada saat ini hampir rampung itu dilakukan demi kenyamanan para penikmat sepak bola dunia. Jaringan televisi di 150 negara akan menyiarkan secara langsung pertandingan final Euro 2008.

Warga Austria bangga menjadi tuan rumah Euro 2008. Mereka mengaku tidak akan terganggu oleh kehadiran jutaan pencinta bola. "That's fine, kami tidak terganggu sama sekali," kata Martin Wieser, seorang warga kota Wina. Hanya saja, menurut Martin Wieser, kebanyakan orang Austria meragukan kemampuan tim sepak bolanya, yang baru pertama kali tampil di ajang Piala Eropa.

Hendri Firzani, dan Bernadetta Febriana (Wina)
[Laporan Utama, Gatra Nomor 29 Beredar Kamis, 29 Mei 2008]

No comments: