Thursday, April 3, 2008

Penjara Seumur Hidup untuk Penimbun Beras

Penjara Seumur Hidup untuk Penimbun Beras

Jakarta, myRMnews. Agaknya, Pemerintah Indonesia harus menyontek hukuman yang diberlakukan negeri tetangga Filipina. Meski negara itu juga krisis akibat skandal korupsi, namun Filipina berniat menerapkan hukuman berat bagi penimbun beras.
Tak tanggung-tanggung, ancaman hukuman kurung seumur hidup pun siap diganjarkan kepada spekulan beras.

Untuk menjalankan pengawasan, Pemerintah Filipina meminta bantuan Biro Investigasi Nasional (NBI, ’’FBI’’-nya Filipina).

Presiden Gloria Macapagal Arroyo juga memerintahkan penelusuran untuk mengatasi kelangkaan sumber makanan pokok bagi 90 juta penduduk negara tersebut. Saking pentingnya keberadaan beras, kelangkaannya mampu memicu kerusuhan.

Menteri Kehakiman Filipina Raul Gonzalez kemarin mengatakan, aksi bersih-bersi pedagang nakal itu mulai menunjukkan hasil. Misalnya dia pusat Kota Cebu, tidak kurang dari 111 pedagang di Pulau Luzon masuk dalam daftar. Berbagai bukti yang memberatkan para pedagang itu pun mulai dikumpulkan.

’’Inisiatif pertama kami saat ini adalah meminta bantuan seluruh rakyat Filipina untuk memberikan informasi. Sebab, kami tidak bisa asal tangkap,’’ ujar Gonzalez.

Meskipun demikian, Gonzalez meyakinkan agar para pedagang dan pemilik gudang beras jangan merasa ketakutan. Sebab, yang menjadi sasaran pemerintah hanyalah para penimbun beras.

’’Saat ini kami menghadapi situasi yang genting. Jadi, saya harap mereka bisa memahaminya,’’ lanjut Gonzales.

Untuk mengatasi kelangkaan beras, Arroyo sengaja mengimpor beras dalam jumlah yang sangat besar dari Vietnam dan Thailand. Selain itu, pemerintah menunda pemberian izin kepada para penyalur beras untuk menjual beras subsidi dari pemerintah demi mengatasi kenaikan harga.

Tentu saja, kebijakan itu memicu kemarahan para distributor beras. Mereka mengancam menghentikan penjualan beras di seluruh wilayah negara kepulauan tersebut.

Seperti diberitakan, beras adalah komoditas yang sensitif di Filipina. Negeri itu merupakan salah satu pengimpor beras paling tinggi di dunia. Sebab, setiap keluarga rata-rata mengonsumsi nasi tiga kali dalam sehari.
Media Indonesia Dongeng Panggung Kehidupan Jakarta

No comments: